" Dengan jumlah waktu yang sama meskipun kemampuan yang tidak sama. Tetapi orang yang menggunakan waktunya dengan bijak, acapkali mengalahkan mereka yang mempunyai kemampuan lebih."

Rabu, 16 Desember 2009

Serba-Serbi Kesehatan

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan
memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT, etc) dan
menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini
tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga
sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang
dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen
(atau
DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja,
jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh
lebih dari seminggu, dan harus ditaruh di tempat yang
jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat
membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu
bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli
botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2,
jangan
memakai botol plastik.



2. PENGGEMAR SATE (Makanan yg di bakar/asap)

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun
setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya
ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang
dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya
obatnya
yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah
makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen
(penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti
Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah
makan
sate.



3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C.
Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun
Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang
dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan
yang fatal dalam hitungan jam.



4. MIE INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda
punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah
Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan
mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran,
ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu
sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama
lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap
hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang
terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya
dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak,
sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan
setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya
mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya
lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut
mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih
dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.



5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang
sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang,
kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan
cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan
kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik
kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai
fungsi
kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman,
promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang
digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu
kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.
Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang
dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan
makanan yang perlu Anda waspadai :



A. Kertas.

Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas
koran dan majalah) yang sering digunakan untuk
membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb)
melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh
manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau
pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian
menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal,
hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada
orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor
(pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan).
Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan
akut. Untuk terhindar dari makanan yang
terkontaminasi
logam berat timbal, memang susah-susah gampang.
Banyak
makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng
dan
tempe goreng yang dibungkus dengan koran karena
pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal
bahan
yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya
timbal makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan,
taruhlah
makanan jajanan tersebut di atas piring.



B.Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah
menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam
bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan
bahwa
styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang
dibuat
dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis
pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap
mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu,
bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan
dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan
kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya
murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001,
Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang
mengungkapkan
bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat
berbahaya.
Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter
(EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat
adanya
gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi
manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.


Sumber : NN

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda disini ...

 

VISITOR

Jadi Penggemar

Olisus Blog Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template